SELAMAT DATANG SAHABAT !!!!

HARI INI KITA "HARUS" LEBIH BAIK DARI HARI KEMARIN.



SAUDARA FACEBOOK-KU YOUTUBE GOOGLE + FLICKR-KU DISPENDIK WEB KEPRESIDENAN KEMDIKNAS
TENTANG SEKOLAH NISN PEMBERITAHUAN MUSIUM RAPOR ONLINE SITE UNESCO SITUS UNICEF

KLICK ANGKA UNTUK GANTI BACKGROUND

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

PAHLAWAN KEBANGKITAN NASIONAL

Sejarah dan Tokoh Kebangkitan Nasional Indonesia, tahun 1905

Kebangkitan Nasional ialah masa dimana bangkitnya rasa & semangat persatuan, kesatuan, & nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan republik indonesia, yg sebelumnya tak pernah muncul selama penjajahan belanda & jepang.

Tokoh-tokoh Polopori Kebangkitan Nasional

  • Sutomo
  • Ir. Soekarno
  • Dr. Tjipto Mangunkusumo
  • Raden Mas Soewardi Soerjaningrat [EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hajar Dewantara]
  • dr. Douwes Dekker
  • dll
Masa kebangkitan nasional ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo [20 Mei 1908] & ikrar Sumpah Pemuda [28 Oktober 1928]. Masa ini merupaken salah satu dampak politik etis yg mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Pada 1912 berdiri Partai Politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam [Solo], KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah [Yogyakarta] & Dwijo Sewoyo & kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.
Suwardi Suryaningrat yg tergabung dlm Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was [Seandainya aku orang Belanda], 20 Juli 1913 yg memprotes keras rencana pemerintah Hindia Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo & Suwardi Suryaningrat dihukum & diasingkan ke Banda & Bangka, tetapi karena “boleh memilih”, keduanya dibuang ke Negeri Belanda.
Di Belanda Suwardi justru belajar ilmu pendidikan & dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Hindia Belanda. Saat ini, Tanggal berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi diawalai dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.

Soetomo


Soetomo
Informasi pribadi
Lahir30 Juli 1888
 Ngepeh, Loceret, Nganjuk,Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal30 Mei 1938 (umur 49)
 Surabaya, Jawa Timur,Hindia Belanda
Kebangsaan Hindia Belanda
Dr. Soetomo (lahir di Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, 30 Juli 1888 – meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 30 Mei 1938 pada umur 49 tahun) adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang pertama di Indonesia.
Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, Batavia. Bersama kawan-kawan dari STOVIA inilah Soetomo mendirikan perkumpulan yang bernama Budi Utomo, pada tahun 1908. Setelah lulus pada tahun 1911, ia bekerja sebagai dokter pemerintah di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1917, Soetomo menikah dengan seorang perawat Belanda. Pada tahun 1919 sampai 1923, Soetomo melanjutkan studi kedokteran di Belanda.
Pada tahun 1924, Soetomo mendirikan Indonesian Study Club (dalam bahasa Belanda Indonesische Studie Club atauKelompok Studi Indonesia) di Surabaya, pada tahun 1930 mendirikan Partai Bangsa Indonesia dan pada tahun 1935 mendirikan Parindra (Partai Indonesia Raya).

Tjipto Mangoenkoesoemo

dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
Lahir1883
 Pecangakan, Ambarawa, Semarang, Hindia-Belanda
Meninggal8 Maret 1943 (umur 60)
 Jakarta, Masa pendudukan Jepang
PekerjaanPolitikus, Aktivis, Penulis, Priyayi
dr. Tjipto Mangoenkoesoemo (EYD: Cipto Mangunkusumo) (Pecangakan, Ambarawa, Semarang, 1886 –Jakarta, 8 Maret 1943) adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan olehBelanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.
Dokter Cipto menikah dengan seorang Indo pengusaha batik, sesama anggota organisasi Insulinde, bernama Marie Vogel pada tahun 1920.
Berbeda dengan kedua rekannya dalam "Tiga Serangkai" yang kemudian mengambil jalur pendidikan, Cipto tetap berjalan di jalur politik dengan menjadi anggota Volksraad. Karena sikap radikalnya, pada tahun 1927 ia dibuang oleh pemerintah penjajahan ke Banda.
Ia wafat pada tahun 1943 dan dimakamkan di TMP Ambarawa.

Ki Hadjar Dewantara



Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia ke-1
Masa jabatan
2 September 1945 – 14 November 1945
PresidenSoekarno
Didahului olehTidak ada, jabatan baru
Digantikan olehTodung Sutan Gunung Mulia
Informasi pribadi
Lahir2 Mei 1889
 Yogyakarta, masa Hindia Belanda
Meninggal26 April 1959 (umur 69)
 Yogyakarta, Indonesia
AgamaIslamRaden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir diYogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun[1]; selanjutnya disingkat sebagai "Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan peloporpendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun emisi 1998.
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959).

Ernest Douwes Dekker

Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi; lahir di Pasuruan, Hindia Belanda, 8 Oktober 1879 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1950pada umur 70 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Ia adalah salah seorang peletak dasar nasionalisme Indonesia di awal abad ke-20, penulis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah penjajahan Hindia Belanda, wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka. Setiabudi adalah salah satu dari "Tiga Serangkai" pejuang pergerakan kemerdekaan Indonesia, selain dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan Suwardi Suryaningrat
Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker
Lahir8 Oktober 1879
 Pasuruan, Hindia Belanda
Meninggal28 Agustus 1950 (umur 70)
 Bandung, Jawa Barat,Indonesia
PekerjaanPolitikus, Wartawan, Aktivis,Penulis
PasanganClara Charlotte Deije
Johanna P. Mossel
Haroemi Wanasita (Nelly Kruymel)
                        







BACA JUGA PAHLAWAN REVOLUSI   PAHLAWAN NASIONAL   PAHLAWAN KEBANGKITAN NASIONAL




No comments:

Post a Comment